RUANGINFO.ID- Untuk perawatan dan peningkatan aspek keamanan kilang minyak BBM Pertamina di seluruh Indonesia. PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) harus merogoh kocek hampir US$ 2 miliar atau setara Rp 29,7 triliun hingga tahun 2026. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Adityawarman.
“Perkiraan kami kebutuhan kami di kilang tersebut sampai 2026 kita alokasi hampir US$2 billion,” ungkap Aditya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (04/04).
Dijelaskan bahwa pihaknya akan melakukan perawatan untuk tiga kilang BBM Pertamina di tahun 2023 ini.
Ditahun 2023, Kata Aditya, rencananya akan dilakukan di tiga titik, yakni Kilang BBM Cilacap, Kilang BBM Dumai, dan kilang BBM Plaju.
Dijelaskan, tahun 2023 rencananya TA RU 4 cilacap sudah selesai FOG 1 ini salah satu scopenya peningkatan kapabilitas memasak sour crude di FOG 1 Cilacap.
Sementara itu, untuk bulan Oktober-November yang akan datang r ituencananya RU 3 Plaju dan RU 2 Dumai baru di kerjakan.
Sementara itu, hingga tahun 2026, lanjut Taufik, akan dilanjutkan pada Kilang BBM Cilacap dan Kasim pada tahun 2024 dan pada tahun 2025 pada Kilang BBM Plaju.
“Berikutnya 2024 akan ada turn around Cilacap dan Kasim, 2025 turn around Plaju, dan seterusnya,” tambahnya.
Adapun, ia menyebut pada tahun ini, maintenance atau turun around pada ketiga kilang BBM tersebut akan dikerjakan.
“Overhaul dilakukan untuk tangki-tangki, kemudian rotating equipment, kemudian boiler kemudian piping electric instrument yang mana scope-nya tergambar setiap tahun,” jelasnya.(***)
Tim Redaksi