RUANGINFO– Sulit dibayangkan, terkait wacana koalisi besar, jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung bersama mendapatkan tiket calon presiden (Capres). Secara politik sulit, meskipun dipandang dari sisi porsi kekuatan politik. PDI Perjuangan layak mendapatkan porsi capres 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Opinion Leader (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, Gerindra akan merasa dirugikan jika partai berlambang kepala banteng itu bergabung ke dalam koalisi besar. Pasalnya, Koalisi Besar tanpa PDI Perjuangan, Gerindra sudah mampu mengusung Capres

Meskipun demikian, sambung Dedi, Gerindra tetap berpeluang untuk menjaga mayoritas suara partai jika mengusung Prabowo sebagai capres tahun 2024. Kondisi objektif politik itu terbaca berdasarkan data hasil survei.

“Jika Gerindra tidak usung Prabowo, belum tentu Gerindra bisa bertahan dengan suara tiga besar di Pemilu 2024,” jelas Dedi Jakarta, (06/04).

Lebih lanjut, Dedi berpandangan, jika koalisi besar terwujud dan PDI Perjuangan di dalamnya, maka konsekuensinya harus mengalah di posisi Cawapres, dan jika hanya Cawapres. Spekulasi Dedi, PDIP nantinya tidak perlu memunculkan sosok Ganjar sebagai capres.

“Tidak perlu Ganjar yang dimunculkan, lebih baik mereka menempatkan Puan Maharani,” pungkas Dedi

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan mengatakan terbuka bergabung ke koalisi besar. Syaratnya, calon presiden yang diusung berasal dari PDI Perjuangan.(***).