Ruanginfo.id — Saat ini nama yang kerap di sapa Habib Ja’far sedang banyak digandrungi dan di undang ke acara-acara hiburan, baik dari mulai podcast hingga ke acara televisi. Habib Ja’far atau bernama asli Husein Ja’far Al Hadar ialah seorang pendakwah dan juga pendulis Indonesia keturunan Arab.

Lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada tanggal 21 Juni 1988 Habib Ja’far hidup dan tumbuh di lingkungan keturunan Arab. Kakeknya sendiri ia asli pindahan dari Yaman bukan lahir di Indonesia. Beliau 5 bersaudara dan diberitahukan salah satunya telah meninggal. Dilansir dari detik.com, ia juga merupakan salah satu garis keturunan Nabi Muhammad SAW generasi ke-38. Setelah menjalankan pendidikan di pesantren, ia melanjutkan studi Sarjana jurusan Aqidah dan Filsafat Islam, dan Magister jurusan Tafsir Qur’an di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai penulis juga ia telah menerbitkan sebuah buku berjudul ‘Tuhan Ada Di Hatimu’.

Dalam kanal Youtube Tretan Universe, Habib Jafar mengaku ia senang mengoleksi buku-buku langka sebagaimana yang Ayahnya lakukan karena ayahnya senang mengoleksi buku. Habib Ja’far menjelaskan juga arti kata Habib yang belum banyak diketahui oleh orang awam, ia mengatakan bahwa Habib itu sebenarnya sebutan bagi garis keturunan bersambung kepada Nabi Muhammad melalui garis pernikahan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah tetapi lewat garis ayah. Sedangkan jika dari ibu biasa dipanggih Sayyid. Dari segi nama Habib itu sendiri berarti kekasih, isinya adalah cinta. Maka ia percaya seorang habib itu harus dicintai orang lain dan mencintai juga orang lain.

Terbentuknya seorang Habib Ja’far yang seperti sekarang tentu tak luput dari didikan orangtuanya yang dimana sangat menekankan nilai-nilai keislaman dalam kehidupannya. Seperti halnya Ayah Habib Ja’far, selalu mewakafkan seluruh harta benda dan juga jiwa raga, mengedepankan kesejahteraan yayasan yang ia bangun dibanding kepentingan pribadinya juga keluarganya. Hampir seumur hidupnya beliau mengabdi di yayasan (pendidikan Islam) tanpa digaji seperak pun, yang ada malah beliau yang menghabiskan uang untuknya.

Bagi Habib Ja’far tentunya menjadi seorang Habib akan ada saja tekanan, ia merasa tertekan karena pandangan orang-orang terhadap seorang habib itu ialah kesempurnaan, atau sebuah privilage sebagai keturunan Nabi dan menjadikan itu sebuah standar yang cukup tinggi dari manyarakat terhadap seorang Habib.

Habib Ja’far juga memiliki kepribadian yang sederhana. Pernah terekam dalam salah satu unggahan di Instagram, alih-alih seorang habib yang kemana-mana menggunakan mobilnya, Habib Ja’far justru dengan santai mengendarai sepeda motor sederhana nya dan ikut mengantri dalam kemacetan kota. Saat sedang turun hujan pun ia dengan senan tiasa menggunakan jas hujan dan sepeda motornya. Selain dari pembawaan dakwah Habib Ja’far yang lugas dan sederhana juga sejuk, penampilan yang sederhana dan apa adanya dari Habib Ja’far, itu yang membuat beliau banyak dikagumi oleh para netizen.

Terbukti banyaknya komentar dalam kanal Youtube tersebut yang banyak memuji dan memberikan komentar positif terhadap setiap tutur kata dari seorang Habib Ja’far. Seperti yang di tuliskan oleh akun I’m Not Pro GAMING “Inilah sosok habib yang benar2 kita butuhkan di negara kita. Tutur kata yang sopan dan membuat kita ingin lebih berbuat baik dalam agama dan kemanusiaan. Sehat selalu bib 🙏🏻”. Dari yang muslim hingga non-muslim banyak yang terenyuh dan terkagum dengan sosok Habib Ja’far ini. Dengan pembawaan dakwah yang bikin adem, yang mengasihi sesama, rendah hati dan banyak menginspirasi.

Dibalik sosok yang serius dari Habib Jafar, ada sosok yang humoris juga seperti penampilannya dalam The Tonight Show saat memainkan permainan tebak kata bersama Desta. Podcast nya yang paling banyak disukai oleh netizen ialah saat ia satu frame bersama Onad, disitu sangat terlihat Habib Ja’far yang sangat toleran terhadap Onad namun tetap dengan gaya dakwahnya.

Itulah beberapa latar belakang dari seoranga Habib Husein Ja’far, yang mungkin dapat menginspirasi kamu untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Penulis : Kinanti Hertia